Senin, 16 Februari 2009

Dream Theater

Dream Theater

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

(Dialihkan dari Dreamtheater)
Langsung ke: panduan arah, cari
John Myung, John Petrucci, James LaBrie, Jordan Rudess, Mike Portnoy.
Biodata
Asal Boston, Massachusetts
Genre(s) Progressive metal
Tahun aktif 1985 - sekarang
Label(s) Atlantic
Website(s) www.dreamtheater.net
Anggota sekarang
James LaBrie
John Myung
John Petrucci
Mike Portnoy
Jordan Rudess
Mantan anggota
Derek Sherinian
Kevin Moore
Charlie Dominici
Chris Collins

Dream Theater adalah salah satu grup progressive metal paling terkemuka di dunia saat ini. Didirikan oleh Mike Portnoy, John Petrucci dan John Myung, mereka telah merilis delapan album studio, empat rekaman live dan satu album pendek (EP). Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore
sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada
anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia
kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal
selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi.

Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit "Pull Me Under" dan "Another Day". Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica.

Album terbaru mereka yang berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu.

[sunting] Sejarah

Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis
John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu
luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston.
Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu
ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka
berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka
bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci
bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.

Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush
di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box.
Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day)
terdengar sangat "majestic". Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty
adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai
sekarang.

Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih
berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan
mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus
memutuskan antara mengejar karir di bidang musik atau mengakhiri band
Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari
Berklee untuk berkonsentrasi di karir musik. Petrucci mengomentari
tentang hal ini di dokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut
sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah
musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia
boleh keluar dari sekolah.

Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.

[sunting] Karakteristik penulisan lagu

Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream
Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika mereka
bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.

Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai
memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan
memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik
yang paling terkenal (yang biasa disebut "nugget") tersembunyi di "In the Name of God",
yang merupakan sandi morse dari "eat my ass and balls" (makan pantatku
dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal dari Mike Portnoy.
Sejak saat itu, banyak peminat - peminat Dream Theater mulai berusaha
menemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat
biasa.

Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:

  • Suara dari fonograf di akhiran dari "Finally Free" di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan "The Glass Prison" di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di "As I Am" sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran "In the Name of God" di ‘Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan "The Root of All Evil" di album berikutnya, Octavarium.
  • Tiga bagian dari "The Glass Prison" di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari "This Dying Soul" di Train of Thought dan dua bagian dari "The Root of All Evil" di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin - poin di program Alcoholics Anonymous
    oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia
    juga berkata bahwa ia akan membuat lagu - lagu lain yang memuat lima
    program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson
  • Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana
    bagian - bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka
    dimainkan. Contohnya, lagu "6:00" dari Awake. Setelah awalan
    lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari
    awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya
    dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di
    menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di "Peruvian Skies", "Blind
    Faith" dan "Endless Sacrifice"
  • Penggunaan notasi yang berulang - ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu - lagu Charles Ives, contohnya:
    • Tema lagu "Wait for Sleep" muncul di "Learning to Live" (menit
      8:11) dan juga muncul dua kali di "Just Let Me Breath" (menit 3:39 dan
      5:21)
    • Tema lagu "Learning to Live" muncul di "Another Day" (menit 2:53)
    • Tema lagu "Space-Dye Vest" digunakan beberapa kali di album Awake.
    • Tema pembukaan dari "Erotomania" digunakan di "Voices" di Awake (menit 4:51).
    • Satu dari melodi - melodi di "Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)" diulang di chorus kedua di "Home" dari Metropolis Pt 2
      (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa
      lirik dari "Metropolis Pt 1" just digunakan di "Home". Pada dasarnya,
      keseluruhan album "Scenes From A Memory" penuh dengan
      musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen - elemen musikal dari
      "Metropolis Pt 1" dan "The Dance of Eternity" sebenarnya dibangun dari
      variasi - variasi elemen musik di lagu - lagu dalam album tersebut.
    • Bagian - baguan dari tiap lagu di album "Octavarium" telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, "Octavarium".
  • Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter - karakter angka enam di judul - judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan,
    berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari
    satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul
    lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan
    albumnya juga memuat karakter - karakter yang berhubungan dengan 5 dan
    8. Contohnya, satu set dari kotak - kotak putih dan kotak - kotak
    hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
  • Lagu "Octavarium" dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang
    bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not
    piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy
    telah mengatakan bahwa seri awalan - akhiran album akan berhenti
    disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan
    akhiran "Octavarium"

0 komentar: